Mata Uang Asia Mendatar, Tertahan Penguatan Dolar
Tuesday, April 23, 2024       15:31 WIB

Ipotnews - Mata uang Asia sebagian besar mendatar, Selasa, masih terbebani keperkasaan dolar AS, ketika pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve, menyusul data inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan.
Pasar saat ini memperkirakan peluang 46% pemotongan suku bunga pertama the Fed dimulai September, menurut FedWatch Tool CME Group.
Padahal, beberapa pekan lalu, ada spekulasi the Fed akan memulai siklus pelonggaran moneter pada pertemuan Juni, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (23/4).
Pelaku pasar menunggu data produk domestik bruto kuartal pertama Amerika, dirilis Kamis, dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE)--yang merupakan ukuran inflasi pilihan the Fed--sehari berselang, untuk menelaah lebih lanjut prospek penurunan suku bunga.
Kembali ke Asia, "depresiasi tajam pada mata uang Asia akan menjadi faktor kunci bagi bank sentral (regional) ketika memikirkan kapan mereka akan memangkas suku bunganya," kata Lloyd Chan, analis MUFG .
Rupiah sebagian besar mendatar menjelang keputusan suku bunga kebijakan, Rabu. Jumat, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas "lebih berani untuk menjaga kepercayaan pasar" setelah rupiah mencapai titik terendah dalam empat tahun, pekan lalu.
Menurut jajak pendapat  Reuters,  lebih dari 80% ekonom memperkirakan bank sentral akan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6,00%, sedangkan sisanya memprediksi kenaikan sebesar seperempat poin. Mereka melihat pemotongan suku bunga mundur ke kuartal ketiga dan lagi pada kuartal terakhir 2024, lebih lambat dari ekspektasi sebelumnya.
"Saya pikir saat ini tidak ada katalis untuk penguatan berkelanjutan pada rupiah dan dalam hal keputusan suku bunga oleh Bank Indonesia, asumsi dasar kami adalah BI akan mempertahankan suku bunga kebijakan di 6%," papar Chan.
Di tempat lain, ringgit Malaysia sebagian besar relatif flat, sedangkan dolar Taiwan dan peso Filipina masing-masing naik tipis 0,1%.
Dong Vietnam bertambah 0,1%, namun masih mendekati level terendah yang dicapai minggu lalu.
Di Singapura, data menunjukkan ukuran harga konsumen utama naik 3,1% pada Maret secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan ekonom.
Dolar Singapura sebagian besar tidak berubah. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Saturday, May 04, 2024 - 11:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TIRA
Saturday, May 04, 2024 - 11:37 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SMRA
Saturday, May 04, 2024 - 11:33 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of INDX
Saturday, May 04, 2024 - 11:29 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HADE
Saturday, May 04, 2024 - 11:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of IPAC
Saturday, May 04, 2024 - 11:21 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KMTR
Saturday, May 04, 2024 - 11:17 WIB
Hasil RUPS Tahunan April 2024 ASBI
Saturday, May 04, 2024 - 11:17 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKES
Saturday, May 04, 2024 - 11:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of INTD
Saturday, May 04, 2024 - 11:09 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SSMS